Ada beberapa langkah penyusunan tawaran penelitian tindakan kelas, antara lain : (1) menentukan judul penelitian, (2) menyusun latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, (3) menentukan teori pendukung, kerangka berfikir dan hipotesis tindakan, (4) menentukan metode penelitian, dan (5) menyusun instrumen penelitian. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Menentukan/menyusun judul penelitian,
Guru dalam menyusun penelitian tindakan kelas harus bertolak dari permasalahan yang terjadi di kelas, yang terdiri dari permasalahan guru maupun permasalahan siswa. Permasalahan terjadi di akibatkan adanya kesenjan cubo cubo antara idealisme dari keinginan yang diinginkan dengan kenyataan yang ada dan terjadi dalam pembelajaran di kelas. Adapun ketentuan dalam menentukan persoalan sebagai berikut: (1) instrospeksi diri bahwa ada persoalan dalam pembelajaran di kelas, (2) menuliskan masalah, (3) mengidentifikasi persoalan yang esensial (4) menentukan alternatif solusi dari persoalan yang teridentifikasi, (5) merumuskan masalah, dan (6) menuliskan judul penelitian tindakan kelas.
a) contoh dan cara persoalan berguru dan mengajar mata pelajaran di kelas
. Sebagian besar siswa kurang menyukai mata pelajaran.
. Minat berguru mata pelajaran rendah
. Sebagian beasar siswa mengantuk dikala pelajaran sempurna pada jam terakhir
. Nilai rata-rata ulangan harian matapelajaran selalu kurang dari KKM
. Sebagian besar siswa tidak mengerjakan PR
. Guru belum menguasai taktik pembelajaran yang inovatif.
. Alat peraga matematika di sekolah kurang tersedia.
b) Menentukan persoalan yang esensial untuk diteliti
Dari masalah-masalah di atas sanggup dipilih persoalan yang esensial (mudah dilaksanakan, murah biaya pelaksanaan, gampang memperoleh kajian teori, mendesak untuk diselesaikan). Dari beberapa persoalan di atas yang kurang esensial antara lain: siswa mengantuk dikala pelajaran sempurna pada jam terakhir. Masalah ini dikatakan kurang esensial untuk diteliti di akibatkan sanggup dipecahkan masalahnya dengan memindah jam pelajaran tidak jam terakhir.
Adapun persoalan yang esensial contohnya dipilih “Nilai rata-rata ulangan harian matematika selalu kurang dari KKM”. Hal ini terjadi diduga guru masih memakai pendekatan pembelajaran konvensional, di akibatkan keterbatasan pengetahuannya dalam pemanfaatan taktik pembelajaran yang inovatif. Masalah tersebut sanggup dituliskan dengan kalimat yang komunikatif sebagai berikut “prestasi berguru matematika rendah”
c) Menentukan alternatif solusi
Mencermati persoalan teridentifikasi di atas, solusi yang dipilih antara lain : pemanfaatan pendekatan atau model pembelajaran ibarat telah dan sudah diuraikan sempurna pada bab pertama. Misalnya menentukan model kooperatif tipe STAD.
d) Perumusan Masalah
Rumusan persoalan dari persoalan dan solusi terpilih di atas adalah:
i. Bagaimana menerapkan model kooperatif STAD yang sanggup meningkatkan prestasi berguru matematika?
ii. Apakah dengan menerapkan model kooperatif STAD sanggup meningkatkan prestasi berguru matematika?
e) Penulisan judul penelitian tindakan kelas
Dari perumusan persoalan di atas sanggup diturunkan judul penelitian yaitu “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BAGI SISWA KELAS VII Sekolah Menengah Pertama N 2 KARANGTALUN”, atau “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD BAGI SISWA KELAS VII Sekolah Menengah Pertama N 2 KARANGTALUN.
2) Menyusun Bab Pendahuluan
Bab pendahuluan (Bab I) terdiri dari (1) latar belakang masalah, (2) perumusan masalah, (3) tujuan penelitian, dan (4) manfaat penelitian, dengan uraian sebagai berikut:
a) Latar Belakang Masalah
Pada bab ini terdiri dari 3 komonen, pertama mendeskripsikan bagaimana ideal/seharusnya siswa berguru matematika dan bagaimana idealnya/seharusnya guru melaksnakan pembelajaran matematika, kedua mendeskripsikan permasalahan faktual di kelas terkait dengan prestasi berguru matematika rendah, dan ketiga mendeskripsikan bagaimana solusi dari permasalahan sempurna pada bab kedua.
b) Perumusan Masalah
Perumusan persoalan ialah kalimat pertanyaan yang terdiri dari (1) pertanyaan bagaimana menerapkan solusi dalam pembelajaran yang sanggup menuntaskan masalah, dan (2) pertanyaan apakah sanggup diselesaikan persoalan tersebut dangan solusi terpilih. contoh dan cara perumusan persoalan dari judul di atas:
· Bagaimana menerapkan model kooperatif STAD yang sanggup meningkatkan prestasi berguru matematika?
· Apakah dengan menerapkan model kooperatif STAD sanggup meningkatkan prestasi berguru matematika?
Hal yang prinsip yang perlu dicamkan dalam perumusan persoalan PTK ialah bahwa persoalan PTK tidak terfokus sempurna pada pertanyaa apakah namun lebih sempurna pada pertanyaan bagaimana, di akibatkan PTK berorientasi sempurna pada tindakan bukan hasil. disertakan bersama memahami dan mendapat bagaimana menerapkannya itu, maka persoalan serupa sanggup teratasi dan bersifat spesifik sesuai karakteristik kelas atau siswa yang dihadapi.
c) Tujuan Penelitian
Tujuan utama dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ialah peningkatan mutu pembelajaran yang akan berujung sempurna pada peningkatan mutu pendidikan. Oleh alasannya itu tujuan penelitian ini harus sesuai dengan rumusan persoalan yang ada. Untuk itu tujuan penelitian yang sesuai dengan rumusan persoalan di atas ialah :
i. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model kooperatif STAD sehingga sanggup meningkatkan prestasi berguru matematika. ii. Untuk mengetahui peningkatan prestasi berguru matematika melalui penerapan model kooperatif STAD.
d) Manfaat penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas tidak sanggup digeneralisasi, maka manfaat penelitian ini Istimewa untuk ada manfaat praktis, tidak ada manfaat teoritisyang sempurna pada umumnya Istimewa untuk ditulis sebagai manfaat manfaat penelitian. Diharapkan penelitian bermanfaat bagi siswa sebagai subyek penelitian, bagi guru/teman sejawat sebagai contoh guru lain dalam menulis penelitian, dan bagi forum dalam hal ini sekolah.
3) Menyusun Bab Pendahuluan
Bab Kajian Teori (Bab II) umumnya memuat: (1) kajian teori, (2) kerangka berfikir dan (3) hipotesis tindakan dengan klarifikasi sebagai berikut:
a) Kajian Teori.
Teori yang dikaji dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari (1) teori dari variabel persoalan dan (2) teori dari variabel solusi. Dari judul penelitian tindakan kelas “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BAGI SISWA KELAS VII Sekolah Menengah Pertama N 2 KARANGTALUN”, teori yang dikaji antara lain: (1) belajar, (2) operasi hitung bentuk aljabar, (3) prestasi belajar, dan (4) model kooperatif STAD.
b) Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir ialah alur berpikir yang disusun secara singkat untuk menjelaskan bagaimana sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan dari awal , proses pelaksanaan, hingga akhir. Kerangka berpikir sanggup disusun dalam bentuk kalimat-kalimat atau digambarkan sebagai sebuah diagram. cara Dan Teknik Menulis Kerangka Berpikir dalam bentuk Rumusan Kalimat-Kalimat.
· Rumuskan kondisi dikala ini (sebelum PTK dilaksanakan), secara singkat.
· Rumuskan tindakan yang akan dilakukan, secara singkat.
· Rumuskan hasil final yang anda harapkan, juga secara singkat.
· Susun ketiga komponen di atas dalam sebuah paragraf yang padu.
c) Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan mencerminkan dugaan sementara atau prediksi perubahan yang akan terjadi sempurna pada subyek penelitian apabila dikenai suatu tindakan. Hipotesis tindakan sempurna pada PTK umumnya dalam bentuk kecenderungan atau keyakinan sempurna pada proses dan hasil berguru yang akan muncul setelah dan sudah suatu tindakan dilakukan. Hipotesis tindakan berupa kalimat pernyataan yang seperti menjawab rumusan persoalan yang telah dan sudah disepakati sebelumnya.
contoh dan cara hipotesis tindakan: “Melalui penerapan model kooperatif learning tipe STAD sanggup meningkatkan prestasi berguru operasi hitung bentuk aljabar”.
4) Menyusun Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian dibuat dari beberapa komponen berikut: (1) seting penelitian, (2) mekanisme penelitian, (3) teknik pengumpulan data, (4) teknik analisis data, (5) indicator kinerja, dan (6) jadwal penelitian. Penjelasan secara dari enam komponen tersebut ialah sebagai berikut:
a) Seting penelitian
Seting penelitian terdiri dari tiga komponen yaitu : (1) daerah penelitian, (2) waktu penelitian, dan (3) subyek penelitian. Tempat penelitian menerangkan/ mendeskripsikan kelas dan satuan pendidikan dimana penelitian dilakukan, waktu penelitian menunjukan mulai dan hingga bulan apa penelitian dilakukan, dan subyek penelitian menunjukan jumlah siswa yang menjadi sasaran/subyek penelitian.
b) Prosedur Penelitian
Yang perlu dideskripsikan dalam mekanisme penelitian ialah (1) jenis dan model PTK, dan (2) siklus penelitian. Adapun penjelasannya ialah sebagai berikut:
i. Jenis dan Model Penelitian
Jenis penelitian tindakan kelas ini ialah penelitian tindakan kelas partisipan yaitu peneliti terlibat pribadi dalam proses penelitian semenjak awal hingga dengan hasil penelitian berupa penyusunan laporan. Misal model penelitian yang diambil ialah model Kurt Lewin.
ii. Siklus Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa siklus setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan (acting), (3) Pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Adapun rincian keempat tahapan tersebut sebagai berikut:
(1). Perencanaan (planning)
Perencanaan sempurna pada penelitian ini terdiri dari (1) planning pelaksanaan pembelajaran (RPP) tiga kompetensi dasar (KD), yaitu KD 1 sehubungan ……, KD 2 sehubungan …. Dan KD 3 sehubungan, (2) lembar kerja siswa (LKS), dan (3) instrumen tes, observasi acara berguru siswa dan instrumen observasi acara pembelajaran.
(2). Pelaksanaan (acting)
Penelitian dilaksanakan minimum tiga siklus dengan satu siklus minimum tiga kali pertemuan, siklus pertama KD 1, siklus kedua KD 2, siklus ketiga KD 3 dan seterusnya. Adapun pelaksanaan proses pembelajaran menerapkan model kooperatif learning tipe STAD dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(3). Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilaksanakan selama dan setelah pembelajaran berlangsung dengan memakai instrumen sebagai berikut : (1) instrumen observasi acara berguru siswa, yang dilaksanakan oleh peneliti selama proses berguru berlangsung dengan target siswa, (2) instrumen observasi acara pembelajaran, dilaksanakan oleh kolaborator (teman sejawat) selama proses pembelajaran berlangsung dengan target guru (peneliti), dan (3) instrumen tes, dilaksanakan setiap final siklus.
(4). Refleksi (reflecting)
Kegiatan refleksi dilaksanakan setelah dan sudah pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk menemukan masih banyak hal yang harus diperbaiki dan permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran. Hasil refleksi akan digunakan untuk perbaikan pembelajaran sempurna pada siklus berikutnya. Kegiatan refleksi berupa diskusi antara peneliti dengan kolaborator dengan memperhatikan hasil analisis data hasil pengamatan kolaboratot dikala pembelajaran, dan juga hasil pengamatan peneliti terhadap proses berguru siswa serta hasil tes.
c) Teknik Pengumpulan Data
Pada bab ini perlu dideskripsikan (1) instrument penelitian yang akan digunakan untuk memperoleh data, dan (2) jenis data yang akan diperoleh, berikut contoh instrument dan data penelitian.
i. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian terdiri dari (1) instrumen pengamatan proses berguru siswa dengan skala evaluasi (1-4), (2) instrumen pengamatan acara pembelajaran dengan skala evaluasi (1-4), dan (3) intrumen tes berupa tes pilihan ganda dan uraian dengan skala evaluasi (1-100).
ii. Data Penelitian
Mengacu instrument penelitian di atas, maka data penelitian terdiri dari (1) data kualitatif hasil pengamatan memakai instrumen (1) dan (2) di atas, dengan ketentuan bahwa : 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup dan 1 : kurang dan (2) data kuantitatif hasil tes hasil berguru siswa dengan skala evaluasi (1-100).
d) Teknik Analisis Data
Teknik analisis data sempurna pada penelitian ini memakai analisis deskriptif kualitatif terhadap data penelitian tindakan kelas dengan tahapan sebagai berikut: menyeleksi, menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan, mengorganisasi (mengaitkan tanda-tanda secara sistematis dan logis), menciptakan abstraksi atas kesimpulan makna hasil analisis. Model analisis kualitatif yang populer ialah model Miles & Hubberman (1992: 20) yang mencakup : reduksi data (memilah data penting, relevan, dan bermakna dari data yang tidak berguna), sajian deskriptif (narasi, visual gambar, tabel) dengan alur sajian yang sistematis dan logis, penyimpulan dari hasil yg disajikan (dampak PTK dan efektivitasnya).
e) Indikator Kinerja
Seperti telah dan sudah diuraikan di depan bahwa penelitian tindakan kelas ialah penelitian yang pelaksanaannya terdiri dari beberapa tahapan (siklus) disarankan minimum tiga siklus. Untuk menandai berakhirnya siklus penelitian diharapkan adanya indikator kinerja. Indikator kinerja disepakati peneliti sesuai dengan permasalahan yang ingin diselesaikan/ditingkatkan, contohnya persoalan yang ingin diselesaikan dan ditingkatkan dalam penelitian ialah motivasi belajar, maka indikator kinerja yang disepakati mengatakan persentase minimal yang yang ditunjukkan siswa setelah dan sudah mengikuti pembelajaran. Misalnya: indikator kinerja dalam penelitian ini ialah (1) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran minimal 70 %, dan (2) jumlah siswa yang mencapai KKM minimal 75 %.
f) Jadwal Penelitian
Berbeda dengan waktu penelitian yang Istimewa untuk disebutkan rentang waktu awal hingga final penelitian, maka jadwal penelitian disebutkan secara rinci mulai ahad keberapa bulan apa mulai menyusun tawaran hingga final penyusunan laporan penelitian.
NO | KEGIATAN | BULAN | |||||||||||||||
JANUARI | FEBRUARI | MARET | APRIL | ||||||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | ||
1 | Penyusunan Proposal | ||||||||||||||||
2 | Praktik Penelitian | ||||||||||||||||
3 | Penyusunan Laporan |
g) Daftar Pustaka
Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian dengan memakai sistem penulisan yang telah dan sudah dibakukan secara konsisten.
h) Lampiran
Berisi planning pelaksanaan pembelajaran, materi/bahan ajar, penilaian, dan semua instrumen penelitian, sampel tanggapan siswa, dokumen/foto kegiatan, ijin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu.
0 Response to "Tahapan Penyusunan Usulan Penelitian Tindakan Kelas / Ptk"
Posting Komentar